Report Abuse

Featured Post

Puisi Jam Tangan || Tema cinta

Jam tangan Serpihan detik jarum jam untuk seseorang, manakala ia bergelimang air mata  gemintang bak kasih sayang  "Hei" Ku sapa malam mu. …

CERBUNG SAHABAT (chapter 1)

Sahabat (chapter 1)

Mari kita sebar virus literasi untuk membentuk generasi. Diawali dengan niat untuk mengarungi lautan ilmu.Naskah yang menceritakan empat sahabat yang dimana dari salah satu mereka ingin meneruskan pendidikan setelah lulus SMA akan tetapi mimpi tersebut terhambat oleh biaya perkuliahan yg cukup mahal.



Namanya Arif,ia siswa sekolah negeri dari salah satu sekolah yang ada di Tangerang hobinya membaca buku novel,saat masuk kelas tiga SMA ia tergolong siswa yang nakal bersama teman-temanku, ia adalah Rendi,Zidan,dan Dapa setiap pagi sebelum masuk ke sekolah aku terlebih dulu kumpul di salah satu warung tempat biasa nongkrong sebelum bell masuk berbunyi. Rendi dan Zidan dia orangnya pintar tapi setelah naik ke kelas tiga SMA mereka berubah menjadi seorang siswa yang nakal,beda dengan Dapa dia pendiam tapi memang kenakalannya sudah sejak dulu dari mulai kelas satu ia sangat nekat soal memanjat pagar sekolah yang penuh dengan pecahan kaca. 

Saat pagi sebelum mandi kita selalu sama-sama menghubungi untuk berkumpul terlebih dahulu lewat grup WhatsApp padahal grup tersebut hanya di isi oleh empat anggota saja. Rendi dan Zidan sudah terlebih dulu berada di warung yang biasa kita kumpul dan aku baru saja beres mandi ponselku berdering ternyata itu dari Rendi 

Rendi    : " masih di mana lu? " 
Arif      : " gua masih di rumah,baru beres mandi?"
Rendi    : "yaudah jangan lama-lama bentar lagi bell masuk"

Mereka langsung bergegas menuju warung dan nampaknya Dapa belum datang dan hanya ada Rendi dan Zidan

Arif     : " si dapa mana?"
Zidan    : "masih tidur,yuk samper ke rumahnya"

Ternyata benar yang di katakan Zidan,ia ternyata masih tidur setelah ia bangun kita langsung pergi ke sekolah. Kita selalu berangkat pukul 08:00 dan semua siswa sudah masuk ke kelasnya masing-masing dan kita seperti biasa masuk sekolah memanjat pagar sekolah yang terbilang cukup tinggi tapi itu kita lakukan setiap paginya untuk belajar dan menuntut ilmu walaupun kita terbilang siswa nakal.

Hari itu ternyata ada pelajaran matematika yang gurunya terbilang galak ia adalah Pak Mardi dan di sekolah ia menduduki jabatan sebagai guru Bimbingan Konseling (BK),setiap pelajarannya ia selalu membawa gunting untuk memotong rambut siswa laki-laki yang melewati batas peraturan yang sudah di tentukan sekolah. Kebetulan rambut Rendi panjang dan pada akhirnya di potong oleh guru BK setelah pelajaran matematika selesai Rendi nampaknya kecewa rambutnya dipotong ia menuaikan amarahnya padaku,zidan dan dapa. 

Rendi    : " sial rambutku di potong padahal sudah panjang,malu gua di lihat perempuan " ujarnya.
Zidan    : " emang lu punya pacar,pake acara malu segala?" tanya Zidan
Rendi    : " enggak sih,kan gua jomblo" sembari tertawa 

Keesokan harinya kita berkumpul di tempat seperti biasanya,masuk sekolah memanjat pagar mungkin hari itu kita sial karena setelah memanjat pagar tangan dapat tertusuk pecahan kaca sampai berdarah.

Dapa     : "bro liat tangan gua berdarah tari sehabis manjat pagar" ujarnya sambil berjalan menuju kelas
Arif        : "dap mending pulang yu,obatin tuh tangan lu lukanya dalem itu"
Zidan    : "bener kata Arif mending pulang kita anter"
Rendi   : "gausah pulang mending obatin di ruang UKS aja"
Dapa    :"yaudah hayu anter gua ke ruang UKS"

Saat berjalan menuju ruang UKS,kebetulan mereka bertemu guru BK,tangannya menunjuk ke arah kita dengan tatapan mata yang tajam kitapun menghampirinya dengan kepala menunduk ketakutan.

Pak Mardi   : "kenapa kalian telat?" 
Zidan          : " Saya tidak telat pak,cuman kesiangan" jawab Zidan sambil tersenyum
Pak Mardi   : "itu sama saja,zidan Zidan" sambil menggeleng-gelengkan kepala
Pak Mardi   : " bapak akan menghukum kalian,hormati bendera sampai jam istirahat " ujarnya
Arif              : "bentar pak temen saya tangannya tertusuk pecahan kaca"
Pa Mardi     : "kenapa ko bisa, sampai dalem begitu lukanya?" Sambil melihat luka si dapa
Arif              : "tadi kita habis manjat pagar saya masuk sekolah " sambil tersenyum menunduk
Pak Mardi    : "makannya jadi anak jangan bandel ikuti aturan sekolah besok-besok jangan di ulangi lagi,yaudah obatin dulu luka si dapa ke ruang UKS setelah itu kalian baris di lapangan dan hormat bendera sampai jam istirahat".

Setelah bell berbunyi hukuman itu selesai,kita menuju kantin dengan baju yang basah di selimuti keringat.

Arif          : " jam pelajaran pertama sampai kedua kita alpa masa iya kita harus seperti ini terus udah kelas tiga loh,jangan sampai kita gak lulus gara-gara kenakalan ini "
Dapa      : " iya yah kita udh memasuki semester dua, sebentar lagi ujian penentuan kelulusan "
Zidan      : " ya sudah mulai besok kita gausah nongkrong di warung lagi setiap pagi,langsung ke sekolah saja gimana setuju gak? " Ujarnya.
Arif          : "setuju"
Zidan       :"setuju"
Dapa       : "Setuju"
Kita menjawab dengan serentak penuh semangat untuk besok yang lebih baik lagi.

Saat bertemu guru BK kita saling sapa dan bercerita tentang perubahan yang kita lakukan berkat hukuman yang di berikan oleh sang guru,saat itulah kita tak pernah lagi memanjat pagar  saat telat sekolah.

Seluruh siswa dan siswi berkumpul di lapangan sekolah akan ada pengumuman mengenai ujian nasional oleh guru BK.

Pak Mardi : " untuk seluruh siswa maupun siswi besok akan di laksanakan Ujian Nasional,dari ujian ini kita ambil hikmah betapa semangatnya kalian untuk menuntut ilmu setelah tiga tahun lamanya".

Saat malam hari Arif membaca buku novel kesukaannya tidak berselang lama rendi menelepon

Rendi        : "Rif udah siap buat besok ujian?" 
Arif            : "siap,tapi gua malah baca buku novel bulan buku pelajaran" sambil tertawa
Rendi        : " ahhh lu kebiasaan,bukan belajar buat besok"
Arif            : "emng lu udh belajar?"
Rendi        : "belum hahahaha" 

Hari ini seluruh siswa maupun siswi sudah siap untuk mengikuti ujian nasional,tapi dari raut muka arif nampak ketegangan ada padanya rendi kebingungan ada apa dengan temannya

Rendi        : "Rif kenapa lu,dari raut muka lu kayanya tegang banget?"
Arif            : "gua tegang,kan gua jarang masuk pelajaran pertama gara-gara di hukum terus"
Rendi        : "yaelah bawa santai aja kali kan materinya dari kelas satu sampai kelas tiga,yang penting percaya diri"

Arif dan teman-temannya pun mulai mengisi soal yang di bagikan guru,setelah selesai mengisi semua soal-soal arif menanyakan kebimbangannya kepada Zidan,dapa dan rendi.

Arif.    : "Kita lulus gak yah?"
Zidan : "insyallah kita semua lulus"
Dapa  : "daripada bikin suasana gak karuan,mending pulang yu?"
Rendi : " Iyah mending pulang,perut gua udah lapar"
Arif     : "ahhh,lu perut mulu yang di pikirin"

Kita pun pulang dan kembali lagi besok untuk mengambil surat kelulusan.

Pagi pun tiba kita kembali ke sekolah guru membagikan surat kelulusan di kelas masing-masing dan pada akhirnya Arif,Zidan,dapa,Rendi dan seluruh siswa kelas 12 dinyatakan lulus.

Arif.  : "Alhamdulillah gua lulus"
Rendi : "gua juga sama"
Dapa : "kita lulus woyyy" sambil teriak bahagia
Zidan : "asikkk,kita tinggal nunggu wisuda"


Kini momentum yang di tunggu-tunggu oleh Arif dan teman-temannya,hari ini adalah hari pelepasan siswa-siswi kelas 12 semua laki-laki memakai jas dan perempuan memakai gaun mereka terlihat rapih acara di mulai dengan sambutan dari guru BK dengan mengucapkan salam lalu memberikan kata-kata motivasi betapa pentingnya pendidikan bagi seseorang

Pak Mardi : "Assalamualaikum selamat pagi semua, Alhamdulillah di pagi yang cerah ini tak terasa kalian sudah dinyatakan lulus dan hari ini adalah hari perpisahan untuk kalian semua,besok kalian tidak akan lagi datang pagi untuk menulis ataupun memahami pelajaran yang di ajarkan oleh guru.Ketika kalian memasuki dunia yang sebenarnya kalian akan tahu betapa pentingnya pendidikan itu akan kalian rasakan betapa pentingnya waktu setelah masuk dunia industri. Maafkan bapak jika dulu sering memarahi kalian saat telat masuk sekolah,maafkan bapak jika dulu memotong rambut siswa yang panjang semua itu bapak lakukan supaya kalian menjadi orang yang  bermartabat,bermoral,dan berilmu.Mungkin cukup sekian dari bapak wassalamu'alaikum"

Sepertinya Arif,dapa,zidan dan Rendi meneteskan air mata setelah mendengarkan pidato yang di sampaikan oleh sang guru,ia menyesali perbuatannya dulu yang sering telat sekolah.setelah acara perpisahan selesai Arif dan teman-temannya menghampiri guru BK untuk meminta maaf sambil meminta doa restu dari sang guru

Arif            : "pak kita minta maaf atas sikap dan perbuatan,kita minta doa restu dari bapak" 
Pak Mardi : "iya bapak maafkan dan bapak doakan semoga kelak di kemudian hari kalian bisa mencapai apa yang di harapkan"
Zidan,dapa,dan Rendi mereka memeluk erat sang guru tersebut meneteskan air mata sambil berkata "maafkan kita pak,kita mengharapkan maafmu untuk menuju dunia yang semakin berliku"
Pak Mardi : "iya iya bapak maafkan kalian,ingat pesan bapak jadilah orang yang bermartabat,bermoral,dan berilmu tanamkan pada diri kalian"
Arif            : "doakan kita untuk bisa mencapai apa yang di harapkan pak".

Lalu mereka satu persatu pergi mengejar apa yang di cita-citakan,melambaikan tangan mengucapkan "selamat tinggal".



Tunggu chapter  selanjutnya.......

Related Posts

6 comments

  1. Ceritanya menghibur, saya sampai tak sabar menunggu cerita selanjutnya :)

    ReplyDelete
  2. Keren Ceritanya , bisa dibuat part kedua kayaknya seru

    ReplyDelete
  3. Persis ama ane.. gan. Sekolah, jam pertama kagak masuk kelas, malah nongkrong di warung, ngutang pula.

    ReplyDelete

Post a Comment